Sabtu, 10 Juni 2017

Makalah Perkembangan Bahasa


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Balakang
Bahasa pada anak-anak terkadang sukar diterjemahkan, karena anak pada umumnya masih menggunakan struktur bahasa yang masih kacau dan masih mengalami tahap transisi dalam berbicara, sehingga sukar untuk dipahami. Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, sehingga hasil bahasa yang diucapkan oleh anak-anak berdasarkan dari kemampuanya dalam berinteraksi langsung pada bahasa-bahasa yang ada di sekitarnya.
’Pemerolehan bahasa’ yang diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh anak-anak untuk mencapai kesuksesan penguasaan yang lancar serta fasih terhadap ’bahasa ibu’ mereka atau yang sering dikenal dengan bahasa yang terbentuk dari lingkungan sekitar. ’Pemerolehan’ tersebut dapat dimaksudkan sebagai pengganti ’belajar’ karena belajar cenderung dipakai psikologi dalam pengertian khusus dari pada yang sering dipakai orang (Tarigan, Guntur; 1986: 248). Dalam hal ini pemerolehan bahasa pada anak akan membawa anak pada kelancaran dan kefasihan anak dalam berbicara. Rentang umur anak di usia balita umumnya mempunyai kemampuan dalam menyerap sesuatu dan ingatan cenderung lebih cepat dibandingkan usia-usai diatas balita.

B.     Rumusan Masalah   
1.      Apa pengertian  perkembangan bahasa?
2.      Bagaimana perkembangan bahasa anak pada usia 2 tahun?

C.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahu perkembangan bahasa
2.      Untuk mengetahui perkembangan bahasa pada anak usia 2 tahun





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Kemampuan seseorang dalam berbahasa terdiri dari dua aspek, yaitu kemampuan reseptif (menerima) dan kemampuan ekspresif (menyampaikan). Kemampuan reseptif adalah kemampuan untuk memproses dan memahami pesan dari bahasa, baik tertulis, lisan, maupun isyarat/gestur. Contohnya adalah anak memahami instruksi “taruh sepatu di rak” dari orangtua. Di sisi lain, kemampuan ekspresif adalah kemampuan untuk menghasilkan suara atau kata secara lisan, isyarat/gestur, atau bentuk tertulis untuk menyampaikan pesan.  Contohnya adalah kemampuan anak untuk menyampaikan kebutuhannya, “Mau minum”.
Perkembangan bahasa dan tentunya perkembangan psikososial, memungkinkan anak untuk mulai belajar menyampaikan keinginan dan kebutuhannya dengan kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tidak lagi dengan menangis dan tantrum.

B.  Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 2 Tahun
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Bahasa yang pertama dikenali anak adalah bahasa ibu. Maka dari itu pemerolehan bahasa merupakan proses yang berlangsung didalam otak seorang anak-anak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Agar dapat berbahasa dengan baik dan lancar , anak-anak memerlukan latihan yang intensif dan bertahap. Hal ini sesuai dengan pendapat Soenyono Darjowidjojo (Tarigan dkk.,1998) bahwa pemerolehan bahasa anak itu tidaklah tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Kemajuan kemampuan berbahasa mereka berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental, intelektual, dan sosialnya. Oleh karena itu, perkembangan bahasa anak ditandai oleh suatu rangkaian kesatuan yang bergerak dari bunyi-bunyi atau ucapan yang sederhana menuju tuturan yang lebih kompleks. Perkembangan bahasa anak itu dipengaruhi oleh  bakat bawaan, lingkungan atau faktor lain yang menunjang, yaitu perkembangan fisik dan intelektual.
Perkembangan bahasa sangat berhubungan erat dengan maturasi otak. Secara keseluruhan terlihat dengan berat kasar otak yang berubah sangat cepat dalam 2 tahun pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena mielinisasi atau pembentukan selubung sistem saraf.  Proses mielinisasi ini dikontrol oleh hormon seksual, khususnya estrogen. Hal ini menjelaskan kenapa proses perkembangan bahasa lebih cepat pada anak perempuan.
Kemampuan ini meningkat seiring dengan perkembangan anak usia 2 tahun, antara lain :
·  Menguasai 50 atau lebih perbendaharaan kata.
·  Mulai menggabungkan dua kata sekaligus, contohnya, “mau makan”.
·  Dapat menyebutkan organ tubuh seperti hidung, telinga atau mata, ataupun benda sederhana di sekelilingnya.
·  Mampu memahami dan menjalankan perintah dari kalimat perintah sederhana, misalnya “Tolong ambilkan mainan itu dan berikan pada ibu”.














C.  Laporan Observasi

Mengamati anak usia 2 tahun:

Nama                                       : Mariam
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir            : Pontianak, 03 Januari 2015
Umur                                       : 2 Tahun
Alamat                                     : Jalan H.M Suwignyo, Gang Sudiharjo,
Tempat Observasi                   : Rumah Kediaman Narasumber,Pontianak



Kemampuan yang diamati :
1)      Kemampuan anak berbicara dengan kalimat sederhana(2-3 kata)
            Untuk dapat mengetahui kemampuan anak berbicara dengan kalimat sederhana, saya mengajak Mariam untuk berbicara seperti”adek bobok” dan Mariam mengikuti kata yang saya ucapkan.
2)      Kemampuan anak menunjuk benda atau gambar bila nama bendanya disebutkan, misalnya Saat saya mengajak Mariam bermain ,saya menunjuk benda tersebut dan menyebutkan nama nya. Dan Mariam mengetahui benda yang saya sebutkan tadi.Mariam sudah banyak tau tentang benda-benda disekitarnya.
3)      Kemampuan anak mengikuti instruksi sederhana,misalnya “pakai sepatu”, “ambilkan gelas” . Intruksi tersebut secara tidak langsung Mariam mengikutinya.
4)      Kemampuan anak mengenali nama-nama orang ,benda ,dll.
Untuk dapat mengetahui kemampuan anak mengenali nama-nama benda, saat Mariam bermain dengan Ibunya , Ibunya mengambil barang dan menunjukkan nya . Dan Mariam menjawab nama barang tersebut.
  5) Kemampuan anak memahami arti gestur/isyarat yang familiar baginya,seperti anggukan (iya,boleh),gelengan(bukan,tidak,jangan),telapak tangan di depan(stop,tos).




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pemerolehan bahasa anak dapat secara maksimal diperoleh dari lingkungannya, sehingga pemerolehan yang maksimal dapat mempengaruhi output bahasa yang dikeluarkan dari anak tersebut. Dari perolehan laporan observasi, menunjukan bahwa keberhasilan anak umur dua tahun dalam berbahasa kaitannya dengan kefasihan dalam berbicara adalah ditunjang oleh faktor lingkungan. Adapun cakupan komponen yang termasuk dalam katagori lingkungan adalah peran aktif orang tua, fasilitas pendukung dalam pemerolehan bahasa, orang-orang terdekat dengan anak, misalnya kakak, kerabat dan saudara yang usianya di atas anak tersebut.
Berkaitan dengan ketercapaiannya berbahasa pada subjek penelitian, pada tataran fonologi ini Mariam yang berumur dua tahun telah cukup banyak memperoleh dan meproduksi berbagai fonem yang dapat membedakan arti kata-kata yang diucapkannya. Mariam sudah menguasai pemerolehan bunyi vokal dasar (Sistem Vokal Minimal) yakni bunyi vokal dasar /a/, /i/, dan /u/. Mengenai konsonan, Mariam pun sudah menguasai Sistem Konsonan Minimal dalam bahasanya. Pada tataran morfologi bahasa yang dipakai Mariam, masih tergolong belum teratur.

B.     Saran

Dari laporan observasi mengenai bahasa anak umur dua tahun di atas,  bahwa umumnya anak dalam usia tersebut memiliki semangat dalam berbicara, dan rasa keingintahuannya cenderung lebih besar. Misalnya seperti menceritakan sesuatu yang terjadi di sekelilingnya kepada orang-orang terdekat, atau berbicara dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari lingkunganya. Namun demikian, mereka cenderung belum mempunyai kemampuan dalam pengontrolan emosi, sehingga bahasa yang dikeluarkan cenderung mengalami ketersendatan atau yang sering dikenal dengan penyakit gagap dalam berbicara.Pendidikan bahasa pada anak-anak tersebut harus selalu di tingkatkan untuk memperoleh hasil berbicara yang baik. Peran orang tua sebagai fasilitator harus ekstra-aktif dalam pertumbuhan bahasa anak. Dengan keaktifan tersebut diharapkan anak memperoleh bahasa yang baik dan lancar dalam berbahasa.




DAFTAR PUSTAKA



Djardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik:Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.
Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D. Human Development. 11th ed. New York: McGraw-Hill
http://www.education.com/reference/article/Ref_Cognitive/ 
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool.aspx 
http://firstyears.org/miles/chart.htm





Tidak ada komentar:

Posting Komentar